BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Di dalam makalah ini saya membahas mengenai pantun,
sebagaimana kita telah ketahu pantun termaksud karya sastra puisi lama. Pantun
sering kita dengar diman saja, di dalam percakapan, acara-acara penting,
kegiatan sehari-hari, bahkan kita sering dengar di radio-radio.
Pantun terap kali kita ketahu hanya sastra lisan
semata, tetapi perlu diketahui pantun kini dipublikasikan secara luas.
B.
Rumusan Masalah
1. Mengetahui jenis-jenis pantun dan contohnya ?
2. Bagaimana struktur pantun ?
3. Bagaimana unsur-unsur pantun ?
4. Apa saja ciri-ciri pantun ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Jenis Pantun
1. Pantun muda
Walaupun enak makan dengan bakwan
Lebih enak makan dengan tahu
Walaupun enak jalan dengan teman
Lebih enak jalan sama kamu
2. Pantun jenaka
Orang sasak pergi ke bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik peka dengan situli
Tertawa sibuta melihatnya
3. Pantun agama
Banyak bulan perkara bulan
Tidak semuliah bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semuliah Allah yang Esa
B.
Struktur Pantun
1. Struktur Pantun Muda
2.
Struktur Pantun Jenaka
3.
Struktur Pantun Agama
C. Unsur Pantun
1.
Diksi
No.
|
Kata
|
Makna arti kata
|
1
2
3
4
5
|
Sasak
Pelita
Peka
Perkara
Bakwan
|
Perahu,
naik perahu
Lampu
(dengan bahan bakar minyak)
Mudah
merasa
Urusan,
sesuatu yang menimbulkan masalah.
Makan
yang terbuat dari jagung mudah yang dilumatkan dicampur dengan tahu atau
udang kemudian diadon bersama telur dan tepung.
|
2. Imaji atau Citraan
a) Pantun Muda
Imaji yang ada pada pantun muda tersebut adalah
imaji taktil (merasakan), imaji taktil dapat di lihat dari sampiran dan isinya
pantunya.
b) Pantun Jenaka
Imaji yang ada pada pantun jenaka tersebut adalah
imaji taktil (merasakan). Imaji taktil dapat di lihat dari sampiran dan isi
pantunya.
c) Pantun Agama
Imaji yang ada pada pantun agama tersebut adalah
imaji taktil (merasakan). Imaji taktil dapat dilihat dari sampiran dan isi
pantunya.
D.
Ciri-ciri Pantun
1. Memiliki rima a-b-a-b.
Contohnya pantun muda:
Walaupun enak makan dengan bakwan __a
Lebih enak makan dengan tahu __b
Walaupun enak jalan dengan teman __a
Lebih enak jalan sama kamu __b
2. Terdiri empat baris dalam satu bait.
Contohnya :
Orang sasak pergi ke bali __ baris 1
Membawa pelita semuanya __ baris 2
Berbisik peka dengan situli __ baris 3
Tertawa sibuta melihatnya __ baris 4
3. Pada pantun baris pertama dan kedua merupakan
sampiran.
Contohnya :
Banyak bulan perkara bulan
Tidak semuliah bulan puasa
4. Pada pantun baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Contohnya :
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semuliah Allah yang Esa
5. Satu baris terdiri empat kata.
Contohnya :
1 2 3 4
Banyak bulan perkara
bulan
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pantun adalah puisi Indonesia, tiap bait tiap bait
biasa terdiri dari empat baris yang bersajak a-b-a-b, tiap larik biasanya
berjumlah empat kata. Ciri-ciri pantun dapt dinyatakan yaitu pantun tersusun
atas empat baris dalam tiap baitnya. Baris pertama dan kedua berupa sampiran
dan baris ketiga dan keempat merupakan isi atau maksud yang hendak disampaikan.
B.
Saran
Kita sebagai pemula marilah pahami apa
itu pantun, agar kita tidak binggung nantinya, dengan penulisan makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena-Nya kita sebagai manusia kita
tidak lepas dari kekurangan maka itu kritikan dan saran penulis harapkan demi
perbaikan makalah saya nantinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar