KATA PENGANTAR
Syukur
alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufiq dan
hidayahNya kepada kita sehingga kita mampu
membedakan jalan yang benar dan
yang salah. Sholawat dan salam tetap kita curahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW, sebab dengan kehadiran beliau di dunia ini kita dapat
mentauladaninya yang agung.
Makalah yang berjudul “Pendekatan Metode dan Teknik BK”
ini dibuat selain untuk memenuhi tugas mata kuliah BK, tetapi juga agar mahasiswa mengetahui pendekatan, metode, dan
teknik yang biasa digunakan dalam BK.
Sesungguhnya
dalam penulisan Makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Dan semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat. Amin.
Pasarwajo, 15 Desember 2014
Penulis
Kelompok II
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam proses perjalanan hidup manusia mereka banyak
mengalami peristiwa dan situasi yang menimbulkan masalah yang mungkin tidak
dapat diatasi. Alternatif yang pada umumnya digunakan untuk menyelesaikan
masaalah tersebut adalah dengan membicarakannya dengan keluarga, guru, teman
dan ahli agama. Namun tidak semua orang yang yang dijadikan tempat untuk
dimintai bantuan tersebut bisa mengatasi masalah tersebut. Berdasarkan kondisi
tersebut konseling merupakan pilihan yang efektif untuk mengatasi masalah
individu tersebut. Pada proses konseling, konselor mendengarkan konseli serta
bekerja sama dengan konseli untuk menemukan alternatif yang terbaik untuk
memahami dan menyelesaikan masalah yang dihadapi konseli. Pada proses tersebutlah
konselor harus bisa menggunakan pendekatan, metode dan teknik yang tepat
terhadap konseli, sehingga bisa tahu akar permasalahan dan dapat menyelesaikan
permasalahan si konseli tersebut dengan cepat dan tepat dan tanpa menemui
hambatan yang begitu berarti.
Oleh karena itu pemakalah, dalam makalah ini akan
berusaha mengemukakan tentang berbagai macam pendekatan, metode dan teknik di
dalam BK.
B.
Rumusan Masalah
Pendekatan , metode dan teknik apa sajakah yang dapat
digunakan oleh konselor untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi konseling?
C.
Tujuan Penulis
Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah :
1. Untuk mengetahui pendekatan yang digunakan dalam
bimbingan konseling.
2. Untuk mengetahui metode yang dapat dipakai di dalam
bimbingan konseling.
3. Untuk mengetahui teknik yang dapat digunakan di dalam
bimbingan konseling
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Macam-macam Pendekatan Bimbingan Konseling
1.
Pendekatan Psikoanalisis (Psychoanalysis Therapy)
Pendekatan psikoanalisis merupakan pendekatan yang
banyak mempengaruhi timbulnya pendekatan-pendekatan lain dalam konseling.
Psikoanalisis sering juga disebut dengan Psikologi Dalam, karena pendekatan ini
berpendapat bahwa segala tingkah laku manusia bersumber pada dorongan yang
terletak jauh )di dalam alam ketidaksadaran. Selain itu, psikoanalissis banyak
digunakan secara bergantian dengan istilah Psikodinamik, karena menekankan pada
dinamika atau gerak dorong mendorong antara alam ketidaksadaran dan alam
kesadaran, di mana alam ketidaksadaran mendorong untuk untuk muncul ke dalam
alam kesadaran.
Pendekatan psikoanalisis memiliki ciri-ciri, antara
lain: menekankan pada pentingnya riwayat hidup konseli (perkembangan
psikoseksual
, pengaruh dari implus-implus ginetik (instink), pengaruh
pengalaman dini individu, dan pengaruh irasionalitas dan sumber-sumber ketidak
sadaran tingkah laku.
Menurut pandangan psikoanalisis, struktur atau
organisasi kepribadian individu terdiri dari tiga sistem yaitu id, ego, dan
superego. Pada orang yang dianggap sehat mental, ketiga sistem merupakan
kesatuan organisasi yang harmonis,. Sehingga memungkinkan individu berhubungan
dengan lingkungan secara efesien dan memuaskan. Bila ketiga sistem bertentangan
satu sama lain, individu mengalami kesulitan penyesuaian diri. Tingkah laku
manusia hampir selalu merupakan produk interaksi ketiga sistem tersebut.
2.
Pendekatan Analisis Transaksional (Transacsional
analysis)
Pendekatan analisis transaksional merupakan pendekatan
yang dapat digunakan pada seting individual maupun kelompok. Analisis
transaksional menekankan pada aspek kognitif, rasional dan tingkah laku dari
kepribadian. Di samping itu, pendekatan ini berorientasi pada meningkatkan
kesadaran sehingga konseli dapat membuat keputusan baru dan mengganti arah
hidupnya.
Pendekatan analisis transaksional terdiri dari dua
kata, analisis berarti pengujian sesuatu secara detail agar lebih memahami atau
agar dapat menarik kesimpulan dari hasil pengujian tersebut, sedangkan
transaksional atau transaksi adalah unit pokok dari sebuah hubungan sosial.
Dengan demikian, analisis transaksional adalah metode yang digunakan untuk
mempelajari interaksi antar individu dan pengaruh yang bersifat timbal balik
yang merupakan gambaran kepribadian seseorang.
Pendekatan analisis transaksional ini memfokuskan pada
pengambilan keputusan di awal yang dilakukan oleh klien dan menekankan pada
kapasitas konseli untuk membuat keputusan baru, menekankan pada aspek kognitif,
rasional dan tingkah laku dari kepribadian, dan berorientasi pada meningkatkan
kesadaran sehingga konseli dapat membuat keputusan baru dan mengganti arah
hidupnya.
3.
Pendekatan Behavioral
Pendekatan behavioral didasari oleh hasil eksperimen
yang melakukan investigasi tentang prinsip-prinsip tingkah laku manusia.
Pendekatan tingkah laku atau behavioral menekankan pada dimensi kognitif
individu dan menawarkan berbagai metode yang berorientasi pada tindakan untuk
membantu mengambil langkah yang jelas dalam mengubah tingkah laku.
Konseling behavioral memiliki asumsi dasar bahwa
setiap tingkah laku dapat dipelajari, tingkah laku lama dapat diganti dengan
tingkah laku baru, dan manusia memiliki potensi untuk berperilaku baik atau
buruk, tepat atau salah. Selain itu, manusia dipandang sebagai individu yang
mampu melakukan refleksi atas tingkah lakunya sendiri, mengatur serta dapat
mengontrol perilakunya, dan dapat belajar tingkah laku baru atau dapat
mempengaruhi perilaku orang lain.Pendekatan behavioral berpandangan bahwa
setiap tingkah laku dapat dipelajari. Proses belajar tingkah laku adalah
melalui kematangan dan belajar.
4.
Pendekatan Realitas (Reality Teherapy)
Dalam pendekatan ini konselor berperan sebagai guru
dan sebagai model bagi konseli. Di samping itu, konselor juga membuat kontrak
dengan konseli untuk mengubah perilakunya. Ciri yang khas dari pendekatan ini
adalah tidak terpaku pada kejadian-kejadian di masa lalu, tetapi lebih
mendorong konseli untuk menghadapi realitas
Layanan konseling ini bertujuan membantu konseli
mencapai identitas berhasil. Konseli yang mengetahui identitasnya akan
mengetahu langkah-langkah apa yang akan ia lakukan di masa yang akan datang
dengan segala konsekuensinya. Bersama-sam konselor konseli dihadapkan kembali
pada kenyataan hidup, sehingga dapat memahami dan mampu menghadapi realitas.
5.
Pendekatan Berpusat pada Manusia (Person-Centered Therapy)
Pendekatan Person-Centered berasumsi bahwa
manusia yang mencari bantuan psikologis diperlakukan sebagai konseli yang
bertanggung jawab yang memilki kekuattan untuk mengarahkan dirinya. Pendekatan Person-Centered
dapat dikategorikan dalam cabanng humanistik yang memiliki perspektif
eksistensial. Humanistik merupakan perpektif ketiga dalam konseling.
Konseling Person-Centered bertujuan membentuk
konseli menemukan konsep dirinya yang lebih positif lewat komunikasi konseling,
di mana konselor mendudukkan konseli sebagai orang yang berharga, orang yang
penting, dan orang yang memiliki potensi positif dengan penerimaan tanpa
syarat, yaitu menerima konseli apa adanya. Tujuan utama pendekatan ini adalah
pencapaian kemandirian dan integrasi diri.
6.
Pendekatan Gestalt (Gestalt Therapy)
Pendekatan gestalt adalah terapi humanistik
eksistensial yanng berlandasan premis, bahwa individu harus menemukan caranya
sendiri dalam hidup dan menerima tanggung jawab pribadi jika individu ingin
mencapai kedewasaan.
Tujuan pendekatan ini adalah agar konseli mencapai
kesadaran tentang apa yang mereka rasakan dan lakukan serta belajar bertanggung
jawab atas perasaan, pikiran dan tindakan sendiri.
B.
Metode Bimbingan dan Konseling
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting
dalam penyelidikan-penyelidikan pada umumnya, maupun dalam bimbingan dan
penyuluhan. Penyuluhan dapat diberikan dengan baik, kalau kita telah mengetahui
data sekitar individu yang akan disuluh. Oleh karena itu perlu sekali
dikemukakan beberapa macam metode yang dapat digunakan untuk memperoleh data
dalam merealisasikan bimbingan dan penyuluhan.
Macam-macam metode yang digunakan dalam bimbingan dan konseling diantaranya adalah
sebagai berikut:
1.
Observasi (observation)
Observasi ialah suatu cara untuk mengumpulkan data
yang diinginkan dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung.
Ditinjau dari segi peranan observer maka observasi
dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu:
a. Observasi yang berpartisipasi
Dalam observasi ini, pembimbing turut serta dalam
situasi kehidupan pihak yang akan diobservasinya.
b. Observasi non-partisipasi
Observasi ini merupakan kebalikan dari observasi
pertama. Pada teknik ini, observasi tidak menggambil bagian secara langsung di
dalam situasi kehidupan yang diobservasi.
c. Quasi partisipasi
Dalam observasi ini, seolah-olah observer turut
berpartisipasi. Padahal sebenarnya hanya berpura-pura saja turut ambil bagian
dalam situasi kehidupan observasi.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan
metode observasi dalam bimbingan dan konseling adalah:
o
Menentukan
materi yang sesuai dengan tujuan observasi.
o
Menentukan cara
atau teknik yang dipergunakan.
o
Menentukan cara
mencatat hasil observasi.
o
Harus membedakan
mana yang merupakan fakta dan mana yang merupakan interpretasi.
o
Selama observasi
jangan memberikan interpretasi, tetapi diberikan setelah observasi selesai.
2.
Questionare
Questionare atau sering pula disebut angket merupakan
suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau
dikerjakan oleh orang yang menjadi sasaran questionnare tersebut. Pertanyaan
dalam questinnare bergantung pada maksud serta tujuan yanng ingin dicapai.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan
metode questionnaire dalam bimbingan dan konseling adalah:
o
Pergunakan questionnaire
dalam keadaan yang setepat-tepatnya
o
Menentukan
terlebih dahulu tujuan dari questionnaire itu, baik tujuan umum maupun tujuan
khusus.
o
Susunlah
pertanyaan-pertanyaan dengan sebaik mungkin.
o
Setelah
pertanyaan tersusun hendaknya diadakan cheking untuk memeriksa tentang
kemungkinan adanya pertanyaan yang perlu diperbaiki, sehingga dengan cara ini
diharapkan akan mendapatkan questionnnaire yang lebih baik.
3.
Interview (Wawancara)
Interview adalah suatu metode untuk mendapatkan data
dengan mengadakan wawancara secara langsung. Berbeda dengan questionnaire,
penyajian interview adalah secra lisan, sedang pada questionnaire cara
penyajian dengan cara tertulis.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan
metode interview dalam bimbingan dan konseling adalah:
o
Mempersiapkan
apa yang akan dipertanyakan dengan sebaik-baik mungkin agar interview dapat
berjalan dengan lancar.
o
Interview harus
menjelaskan dengan sebaik-baiknya, apa maksud serta tujuan dari interview
tersebut.
o
Pertanyaan
hendaknya diajukan dengan hati-hati, teliti, dan kalimatnya harus jelas.
o
Bahasa yang
digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan orang yang diinterview.
o
Di dalam
memberikan pertanyaan hendaknya tidak kaku, dan masing-masing pertanyaan dapat
diperluas.
o
Diusahakan jangan
sampai ada waktu diam terlalu lama. Karena hal ini dapat mematikan suasna
interview.
4.
Tes
Tes adalah suatu metode atau alat untuk mengadakan
penyelidikan dengan menggunakan soal-soal yang telah dipilih dengan seksama,
artinya dengan standar tertentu.
Macam- macam tes diantaranya adalah:
a. Berdasarkan banyaknya orang yang dites, dapat
dibedakan:
o
Tes individual
(perseseorangan), di mana tes itu dikerjakan secara individual, menghadapi
seseorangan demi seseorangan.
o
Tes kelompok
(group), di mana yang dites merupakan suatu kelompok pada suatu waktu yang
tertentu.
b. Berdasarkan kemampuan jiwa yang ingin diselidiki, tes
dapat dibedakan:
o
Tes pengamatan.
o
Tes perhatian.
o
Tes inteligensi.
c. Berdasarkan caranya pengetes mengerjakan tugas-tugas
tes dapat dibedakan:
o
Tes verbal (tes
bahasa), yaitu tes dengan menggunakan bahasa.
o
Tes peraga
(performance), yaitu di dalam menggerjakan tes itu tidak menggunakan bahasa.
5.
Case studi
Case studi adalah suatu metode penyelidikan untuk
mempelajari kejadian mengenai perseseorangan. Dengan kata lain, suatu metode
untuk menyelidiki riwayat hidup seseorang. Jika metode-metode sebelumnya banyak
memerlukan informasi maka untuk metode ini tidak memerlukan banyak informasi.
Tetapi dengan metode ini kita dapat mendapatkan tinjauan yang mendalam.
C.
Teknik-teknik Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling membutuhkan teknik yang tidak
mudah. Diperlukan pembiasaan terhadap macam-macam teknik yang ada supaya
konselor mahir dalam kerja praktik. Di samping itu diperlukan kebenaran dalam
memperaktikan macam-macam teknik yang ada supaya ada pengalaman dari berbagai
teknik.
1.
Teknik umum konseling
Teknik umum konsling memiliki beberapa jenis :
a. Perilaku attending
Perilaku attending disebut juga perilaku menghampiri
klien. Hal ini mencakup komponen kontak mata, bahasa tubuh, dan bahasa lisan.
Perilaku attending yang baik dapat menimbulkan beberapa hal positif, seperti
menciptakan suasana yang aman, dan mempermudah ekspresi perasaan klien dengan
bebas.
b. Empati
Empati adalah kemampuan konselor untuk merasakan apa
yang dirasakan klien, merasa dan berpikir bersama klien. Empati dilakukan
sejalan dengan perilaku attending.
c. Refleksi
Repleksi adalah teknik untuk menentukan kembali kepada
klien tentang perasaan, pikiran, dan pengalaman sebagai hasil pengamatan
terhadap perilaku verbal dan non verbal.
d. Eksplorasi
Eksplorasi adalah teknik untuk menggali perasaan,
pikiran, dan pengalaman klien. Hal ini penting dilakukan karena banyak klien
menyimpan rahasia batin, menutup diri, atau tidak mampu mengungkapkan
pendapatnya.
e. Menangkap pesan
Menangkap pesan adalah teknik untuk menyatakan kembali
esensi atau inti ungkapan klien, dengan teliti mendengarkan pesan utama kelien,
mengungkapkan kalimat yang mudah dan sederhana.
f. Pertanyaan terbuka
Pertanyaan terbuka yaitu teknik untuk memancing
siswanya mau berbicara mengungkapkan pesan, pengalaman, dan pemikirannya.
g. Pertanyaan tertutup
Dalam konseling tidak selamanya harus menggunakan
pertanyaan terbuka. Dalam hal tertentu, dapat pula digunakan pertanyaan
tertutup dengan kata ya atau tidak, atau dengan kata-kata singkat.
h. Dorongan minimal
Dorongan minimal adalah teknik untuk memberikan suatu
dorongan langsung yang singkat terhadap apa yang talah di kemukakan klien.
i.
Mengarahkan
Teknik mengarahkan ini yaitu teknik untuk mengajak dan
mengarahkan klien untuk melaksanakan sesuatu.
j.
Menyimpulkan
sementara
Teknik ini yaitu teknik untuk menyimpulkan sementara
pembicaraan, sehingga arah pembicaraan semakain jelas.
2.
Teknik khusus konsling
Disamping mengarahkan teknik-teknik umum, dalam
hal-hal tertentu dapat menggunakan teknik-teknik khusus yaitu antara lain :
a. Latihan asensif
Latihan ini berguna untuk membantu individu yang tidak
mamapu menggungkapkan perasaan tersinggung, kesulitan mengatakan tidak,
mengungkapkan afeksi, dan respon positif lainnya.
b. Desensitisasi sistematis
Desensitisasi sistematis merupakan teknik konseling
behavioral yang di alamai dengan cara mengajarkan klien untuk rileks.
c. Pengkondisian aversi
Teknik ini dapat digunakan untuk menghilangkan
kebiasaan buruk. Teknik ini dimaksud untuk meninggaalkan kepekaan klien agar
mengerti respons pada stimulus yang disenanginya dengan kelebihan stimulus
tersebut.
d. Pembentukan prilaku model
Teknik ini dapat digunakan untuk membentuk prilaku
baru pada klien dan memperkuat prilaku yang sudah terbentuk.
e. Permainan dialog
Teknik ini dilakukan dengan cara klien dikondisikan
untuk mendialokkan dua kecendrungan yang saling bertentangan.
f. Latihan bertanggung jawab
Teknik ini merupakan teknik yang dinaksudkan untuk
membantu klien agar mengakui dan menerima perasaan-perasaannya daripada
memproyeksikan perasaannya perasaannya itu kepada orang lain.
3.
Teknik Kelompok dan Individu
Pada garis besarnya teknik-teknik yang digunakan dalam
bimbingan ada 2 macam, yaitu teknik pendekatan secara kelompok (group guidance)
dan teknik pendekat secara individual (individual counseling).
1) Bimbingan kelompok (group guidance)
Teknik dipergunakan dalam membantu murid dalam
memecahkan masalah-masalah melalui kegiatan kelompok. Artinya masalah itu
dirasakan oleh kelompok atau oleh individu sebagai anggota kelompok. Beberapa
bentuk khusus cara bimbingan kelompok ini ialah:
a) Home room program (program home room)
Yaitu suatu program kegiatan yang dilakukan dengan
tujuan agar guru dapat mengenal murid-muridnya lebih baik sehingga dapat membantunya
secara efesien. Kegiatan ini dilakukan di dalam kelas dalam bentuk pertemuan
antara guru dengan murid di luar jam-jam pelajaran untuk membicarakan beberapa
hal yang dianggap perlu. Dalam program home room hendaknya diciptakan suatu
situasi yang bebas dan menyenangkan, sehingga murid mampu mengutarakan
perasaannya seperti di rumah.
b) Karya wisata
Karya wisata di samping berfungsi sebagai kegiatan
rekreasi atau sebagai metode mengajar, dapat berfungsi sebagai salah satu cara
dalam bimbingan kelompok. Dengan karya wisata murid meninjau objek-objek
menarik dan mereka mendapat informasi yang lebih baik dari objek itu. Di
samping murid-murid mendapat kesempatan untuk memperoleh penyesuaian dalam
kehidupan kelompok, misalnya, pada diri sendiri. Juga dapat mengembangkan bakat
dan cita-cita yang ada.
c) Diskusi kelompok
Diskusi kelompok merupakan salaha satu cara di mana
murid-murid akan mendapat kesempatan untuk memecahkan masalah bersama-sama.
Setiap murid mendapat kesempatan untuk menyumbangkan pikiran masing-masing
dalam memecahkan suatu masalah. Dalam diskusi itu dapat tertanam pula rasa
tanggung jawab dan harga diri.
d) Kegiatan kelompok
Kegiatan kelompok merupakan cara yang baik dalam
bimbingan karena individu mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dengan
sebaik-baiknya. Banyak kegiatan tertentu yang yang lebih berhasil jika
dilakukan dalam kelompok. Dengan
kegiatan ini, anak dapat menyumbangkan pikirannya dan dapat pula menggembangkan
rasa tanggung jawab.
e) Organisasi murid
Organisasi murid, baik dalam lingkungan sekolah maupun
di luat lingkungan sekolah merupakan salah satu cara dalam bimbingan kelompok.
Melalui organisasi banyak masalah-masalah yang sifatnya individual maupun
kelompok dapat diselesaikan. Dalam organisasi, murid mendapat kesempatan untuk
belajar mengenai berbagai aspek kehidupan sosial. Ia dapat mengembangkan
bakat kepemimpinannya, di samping
memupuk rasa tanggung jawab dan harga diri.
2) Penyuluhan individual (individual counseling)
Penyuluhan konseling merupakan salah satu cara pemberian bantuan secara
perorangan dan secara langsung. Dalam cara ini pemberian bantuan dilaksanakan
secara face to face relationship (hubungan langsung muka kemuka, atau
hubungan empat mata), antara counselor dengan anak (kasus). Biasanya maslah-masalah
yang dipecahkan melalui teknik atau cara ini ialah masalah-masalah yang
bersifat pribadi.
Dalam counseling hendaknya counselor bersikap penuh
simpati dan empati. Simpati artinya menunjukkan adanya sikap turut merasakan
apa yang sedabg dirasakan oleh counselle (kasus). Dan empati artinya berusaha
menempatkan diri dalam situasi diri counselee dengan masalah ynag dihadapinya.
Denngan sikap ini, counselee akan memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada
counselor. Dan ini sangat membantu
keberhasilan dalam konseling.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam BK memerlukan adanya “pendekatan, metode dan
teknik BK”, agar proses konseling antara konselor dan konseli dapat berjalan
dengan lancar.
Di dalam BK ada beberapa macam pendekatan diantaranya:
Pendekatan Psikoanalisis, Pendekatan Analisis Transaksional ,Pendekatan
Behavioral ,Pendekatan Realitas , Pendekatan Berpusat pada Manusia &
Pendekatan Gestalt .
Bk juga mempunyai beberapa metode yang bisa digunakan
untuk menyelesaikan masalah oleh konselor terhadap konseli, yaitu: Observasi,
Questionare, Interview , Tes ,Case studi.
Selain pendakatan dan metode, di dalam BK juga ada
teknik BK. Beberapa teknik BK yaitu: Teknik umum konseling dan Teknik Khusus
Konseling.
B.
Saran
Dalam proses perjalanan hidup manusia, mereka banyak mengalami peristiwa
dan situasi yang menimbulkan masalah yang mungkin tidak dapat diatasi.
Alternatif yang pada umumnya digunakan untuk menyelesaikan masaalah tersebut
adalah dengan membicarakannya dengan keluarga, guru , teman dan ahli agama.
Berdasarkan kondisi tersebut konseling merupakan pilihan yang efektif untuk
mengatasi masalah individu tersebut.
Maka dari itu kita sebagai konselor harus bisa memahami apa pendekatan,
metode dan teknik yang digunakan dalam konseling, agar kita tidak bingung dalam
mengatasi suatu masalah seseorang.
DAPTAR
PUSTAKA
http://kumpulan-makalah-adinbuton.blogspot.com
Asmuni, Jamal Ma’mun, 2010 Pandusn Efektif
Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah, Yokyakarta; DIVA Press
Komalasari, Gantina dan Eka wahyudi, 2011. Teori Dan
Teknik Konseling, Jakarta: PT Indeks
Umam, Khairul, 1998. Bimbingan Dan Penyuluhan,
Bandung: CV Pustaka Setia
Umar dan santoso, 2001. Bimbingan Dan Penyuluhan,
Bandung: PUSTAKA SETIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar