BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan setiap
manusia tidak akan lepas dari unsur sosial yang mempengaruhi pola pikir dan
cara pandangnya. Dalam hal ini berkaitan eratdengan unsur warisan kebudayaan
yang berhubungan dengan suatu tradisi yang masih dipercayai oleh masyarakat.
Tradisi dalam sekelompok masyarakat merupakan sesuatu yang sudah mendarah
daging dari keturunan – keturunan sebelumnya. Akan tetapi seiring berjalannya
waktu sebuah tradisi bisa menjadi malapetaka apabila menyimpang dari ajaran
agama, terutama agama islam.
Perbuatan itu
adalah menuhankan sesuatu selain Allah dengan menyembahnya, meminta pertolongan
kepadanya, menaatinya, atau melakukan perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan,
kecuali hanya kepada Allah SWT. Salah satu contohnya adalah sebuah tradisi yang
mempercayai atau menganggap sebuah benda mempunyai kekuatan. Tradisi ini
merupakan suatu tindakan syirik atau menyekutukan Allah.
Suatu
tradisi tidak akan dianggap syirik apabila tidak menyimpang dari ajaran islam
dan sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan dalam batasan wajar. Dalam
makalah ini akan menyampaikan tentang pengertian, jenis dan dampak syirik.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian syirik?
2.
Ada berapa macam jenis – jenis syirik?
3.
Bagaimanakah contoh - contoh Syirik?
4.
Bagaimana dampak syirik terhadap kehidupan manusia?
C. Tujuan Penulis
1.
Mendeskripsikan pengertian dan jenis – jenis syirik.
2.
Mendeskripsikan dampak syirik bagi kehidupan manusia.
D. Manfaat Penulis
1.
Manfaat teoritis, diharapkan makalah ini dapat
memberikan sumbangan dalam mengimplementasikan ilmu pengetahuan khususnya
bidang ilmu agama islam.
2.
Manfaat praktis, semoga makalah ini dapat menambah
referensi bagi penelitian agama islam, khususnya tentang syirik.
BAB II
PEMBAHASAAN
A. Pengertian Syirik
Syirik dari segi
bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah adalah perbuatan yang
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain.
Diriwayatkan
dari Abu Bakrah Radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
“Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang
dosa-dosa besar yang paling besar?” (Beliau mengulanginya tiga kali.) Mereka (para
Sahabat) menjawab: “Tentu saja, wahai Ra-sulullah.” Beliau bersabda: “Syirik
kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua.” -Ketika itu beliau bersandar
lalu beliau duduk tegak seraya bersabda:- “Dan ingatlah, (yang ketiga)
perkataan dusta!” Perawi berkata: “Beliau terus meng-ulanginya hingga kami
berharap beliau diam.”
Syirik (menyekutukan Allah) dikatakan dosa besar yang
paling besar dan kezhaliman yang paling besar, karena ia menyamakan makhluk dan
Khaliq (Pencipta). Orang yang melakukan perbuatan syirik disebut musyrik.
B. Jenis – Jenis Syirik
a.
Syirik dilihat dari sifat dan tingkat sanksinya :
1)
Syirik Akbar/Besar (as-syirku al-akbar )
Syirik akbar
merupakan syirik yang tidak akan mendapat ampunan Allah. Pelakunya tidak akan
masuk surga selama-lamanya. Syirik akbar dibagi dua, yaitu:
-
Dzahirul Jali (tampak nyata), yaitu penyembahan kepada
tuhan-tuhan selain Allah, baik tuhan
yang berbentuk berhala, bintang, bulan, matahari, batu, gunung, pohon besar,
dan sebagainya. Ataupun menyembah mkhluk-makhluk ghaib seperti setan, jin,
malaikat.
-
Bathinun Khafi (tersembunyi), antara lain meminta
pertolongan kepada orang yang telah meninggal, patuh pada undang-undang atau
hukum yang bertentangan dengan hukum Allah.
2)
Syirik Asghar/syirik kecil (as-syirku al-asghar)
Syirik asghar
termasuk dosa besar, akan tetapi masih ada peluang diampuni Allah jika
pelakunya segera bertobat.
Contoh-contoh
perbutan syirikk asghar antara lain :
o
Bersumpah dengan nama selain Allah
o
Memakai jimat
Memakai jimat
termasuk perbuatan syirik, karena mengandung unsur meminta atau mengharap
sesuatu kepada kekuatan lain selain Allah.
o
Mantera
Mantera yaitu
mengucapkan kata-kata atau gumam yang dilakukan oleh orang jahiliah dengan
keyakinan, bahkan kata-kata atau gumaman itu dapat menolak kejahatan atau bala
dengan bantun jin.
o
Sihir
Sihir termasuk
perbuatan syirik, karena perbuatan tersebut dapat menipu atau mengelabui orang
dengan bantuan jin atau setan.
o
Peramalan
Yang dimaksud
peramalan ialah menentukan dan memberitahukan tentang hal-hal yang ghaib pada
masa-masa yang akan datang baik itu dilakukan dengan ilmu perbintangan, membaca
garis tangan, dengan bantuan jin dan sebagainya.
o
Dukun dan tenung
Dukun ialah
orang yang dapat memberitahukan tentang hal-hal yang ghaib pada masa yang akan
datang, atau memberitahukan apa yang tersirat dalam naluri manusia. Tukang
tenun adalah nama lain dari peramal atau dukun, atau orang-orang yang mengaku
bahwa dirinya dapat mengetahui dan melakukan hal-hal yang ghaib, baik dengan
bantuan jin ata setan ataupun dengan membaca garis tangan.
o
Bernadzar kepada selain Allah
Dalam masyarakat
masih dijumpai seseorang bernadzar kepada selain Allah. Misalnya seorang bernadzar
jika sembuh ia akan mengadakan sesajian ke makam wali. Perbuatan seperti itu
adalah perbuatan yang sesat.
o
Riya’
Riya’ adalah
beramal bukan karena Allah, melainkan karena ingin dipuji atau dilihat orang
lain. Riya’ termasuk syirik.
b.
Menurut klasifikasi umum,syirik di bagi menjadi empat
jenis yaitu :
o
Syirku Al-‘llmi
Inilah syirik
yang umumnya terjadi pada ilmuan. Mereka mengagungkan ilmu sebagai maha
segalanya. Mereka tidak mempercayai pengetahuan yang di wahyukan Allah.Sebagai
contoh mereka mengatakan bahwa manusia berasal dari kera, mereka juga percaya
bahwa ilmu pengetahuan akhirnya akan dapat menemukan formula agar manusia tidak
perlu mengalami mati,dan lain-lain.
o
Syirku At-Tasarruf
Syirik jenis ini
pada prinsipnya, disadari atau tidak oleh pelakunya,menentang bahwa Allah Maha
Kuasa dan segala kendali atas penghidupan manusia berada di tangan-Nya.Mereka
percaya adanya ‘perantara’ itu mempunyai kekuasaan.Contohnya,adalah kepercayaan
bahwa Nabi Isa anak Tuhan,percaya pada dukun,tukang syihir atau sejenisnya.
o
Syirku Al-Ibadah
Inilah syirik
yang menuhankan pikiran,ide-ide atau fantasi.Mereka hanya percaya pada
fakta-fakta kongrit yang berasal dari pengalaman lahiriah.Misalnya seorang
atheis memuja ide pengingkaran terhadap tuhan dalam berbagai bentuk kegiatan.
o
Syirku Al-‘Addah
Ini adalah
kepercayaan terhadap tahayul.Sebagai contoh percaya bahwa angka tiga belas itu
adalah angka sial sehingga tidak mau menggunakan angka tersebut, menghubungkan
kucing hitam dengan kejahatan,dan lain sebagainya.
C. Akibat Negatif Perbuatan
Syirik
a. Sulit menerima kebenaran firman-firman Allah
b. Allah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah
ditutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat.(Q.S. Al-Baqarah:7)
c. Muncul perasaan bimbang dan ragu. Firmn Allah: “Dalam hti mereka ada
penyakit, lalu Allah menambah penyakit itu, dan mereka mendapat azab yang pedih
karena mereka berdusta.” (Q.S Al Baqarah:10)
d. Tidak boleh diangkat menjadi pemimpin bagi kaum yang beriman. Karena aturan
itu dibuat akan berkiblat pada taghut, berhala dan menyebarkat kemusrikan,
merendahkan orang mukmin. Oleh karena itu secara tegas Allah melarang
mengangkatny sebagai pemimpin atau wakilnya.
e. Hanya akan memperoleh kesenangan sementara.
f. Amalan dan harta yang dinafkahkan sia-sia. “Perumpamaan harta yang mereka
infaqkan di dalam kehidupan ini, ibarat angin yang mengandung hawa sangat
dingin, yang menimpa tanaman milik suatu kaum yang menzalimi diri sendiri, lalu
angin itu merusaknya. Allah tidak menzalimi mereka, tetapi mereka yang
menzalimi diri endiri. (Q.S. Ali ‘Imran:117).
g. Orang msyrik dinilai sebagai makhluk terburuk, Allah menilai orang musyrik
dengan penilaian yang sangat rendah. Orang musrik itu seperti binatang ternak,
bahkan mereka lebih rendah dan sesat dari pada binatang.
h. Menjadi musuh Allah. “...Maka sesungguhnyaAllah musuh bagi orang-orang
kafir.” (Q.S. Al-Baqarah:98)
i.
Dijanjikan mendapat siksa neraka. “Pada hari itu ada
wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah yang hitam muram. Adapun
orang-orang yang berwajah hitam muram(kepada mereka dikatakan), “Mengapa kamu
syirik setelah beriman? Karena itu rasakanlah azab yang disebabkan kekafiranmu
itu.” (Q.S.Ali ;Imran:106).
D. Contoh Syirik
a.
Syirik dalam berdoa
Meminta kepada
selain Allah, disamping meminta kepada-Nya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman
dalam kitab-Nya (yang terjemahannya):
"Dan orang-orang yang kamu seru selain Allah
tiada mempunyai apa-apa meskipun setipis kulit ari. Jika kamu meminta kepada
mereka, mereka tiada mendengar seruanmu, dan kalau mereka mendengar mereka
tidak dapat memperkenankan permintaanmu. (QS. Faathir:
13-14)
b.
Syirik dalam sifat Allah
Seperti
keyakinan bahwa para nabi dan wali mengetahui perkara-perkara ghaib. Allah
Ta'ala telah membantah keyakinan seperti itu dengan firman-Nya (yang
terjemahannya):
"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang
ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali dia sendiri." (QS. Al-An'am : 59). Lihat QS. Al-Jin: 26-27. Pengetahuan tentang hal yang
ghaib merupakan salah satu hak istimewa Allah, menisbatkan hal tersebut kepada
selain-Nya adalah syirik akbar.
c.
Syirik dalam Mahabbah (kecintaan)
Mencintai
seseorang, baik wali atau lainnya layaknya mencintai Allah, atau menyetarakan
cinta-nya kepada makhluk dengan cintanya kepada Allah Ta'ala. Mengenai hal ini
Allah Ta'ala berfirman (yang terjemahannya):
"Dan di antara manusia ada orang-orang yang
menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana
mereka mencintai Allah, adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada
Allah. (QS. Al-Baqarah: 165).
Mahabbah dalam ayat ini adalah mahabbatul ubu-diyah (cinta yang mengandung
unsur-unsur ibadah), yaitu cinta yang dibarengi dengan ketundukan dan kepatuhan
mutlak serta mengutamakan yang dicintai daripada yang lainnya. Mahabbah seperti
ini adalah hak istimewa Allah, hanya Allah yang berhak dicintai seperti itu,
tidak boleh diperlakukan dan disetarakan dengan-Nya sesuatu apapun.
d.
Syirik dalam ketaatan
Yaitu ketaatan
kepada makhluk, baik wali ataupun ulama dan lain-lainnya, dalam mendurhakai
Allah Ta'ala. Seperti mentaati mereka dalam menghalal-kan apa yang diharamkan
Allah Ta'ala, atau mengharamkan apa yang dihalalkan-Nya.
Mengenai hal ini
Allah Subhanahu wa Ta ala berfirman (yang terjemahannya) : Mereka menjadikan orang-orang alim, dan rahib-rahib mereka sebagai
Tuhan selain Allah. (QS. At-Taubah: 31).
Taat kepada
ulama dalam hal kemaksiatan inilah yang dimaksud dengan menyembah berhala
mereka! Berkaitan dengan ayat tersebut di atas, Rasulullah SAW menegaskan (yang
terjemahannya): Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada
al-Khaliq (Allah). (Hadits Shahih, diriwayatkan oleh Ahmad).
e.
Syirik khauf (takut)
Jenis-jenis
takut :
1) Khauf Sirri; yaitu takut kepada selain Allah Subhanahu wa Ta'ala, berupa
berhala, thaghut, mayat, makhluk gahib seperti jin, dan orang-orang yang sudah
mati, dengan keyakinan bahwa mereka dapat menimpakan mudharat kepada makhluk.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman (yang terjemahannya): Janganlah kamu takut
kepada mereka, takutlah kamu kepada-Ku jika kamu benar-benar orang beriman.(QS.
Ali Imran: 175).
2) Takut yang menyebabkan seseorang meninggalkan kewajibannya, seperti: Takut
kepada seseorang sehingga menyebabkan kewajiban ditinggalkan. Takut seperti in
hukumnya haram, bahkan termasuk syirik ashghar (syirik kecil). Berkaitan dengan
hal tersebut Rasulullah SAW bersabda (yang terjemahannya):
"Janganlah seseorang dari kamu menghinakan
dirinya!" Shahabat bertanya: Bagaimana mungkin seseorang
menghinakan dirinya sendiri? Rasulullah bersabda: "Yaitu ia melihat hak
Allah yang harus ditunaikan, namun tidak ditunaikannya! Maka Allah akan berkata
kepadanya di hari kiamat: Apa yang mencegahmu untuk mengucapkan begini dan
begini?".
Ia menjawab:
"Karena takut kepada manusia!". Allah berkata: "Seharusnya hanya
kepadaKu saja engkau takut". (HR. Ibnu Majah dari Abu Said al Khudry,
Shahih).
3) Takut secara tabiat, takut yang timbul karena fitrah manusia seperti takut
kepada binatang buas, atau kepada orang jahat dan lain-lainnya. Tidak termasuk
syirik, hanya saja seseorang janganlah terlalu didominasi rasa takutnya
sehingga dapat dimanfaatkan setan untuk menyesatkannya.
f.
Syirik hulul
Percaya bahwa
Allah menitis kepada makhluk-Nya. Ini adalah aqidah Ibnu Arabi (bukan Ibnul
Arabi, beliau adalah ulama Ahlus Sunnah) dan keyakinan sebagian kaum Sufi yang
ekstrem.
g.
Syirik Tasharruf
Keyakinan bahwa
sebagian para wali memiliki kuasa untuk bertindak dalam mengatur urusan
makhluk. Keyakinan seperti ini jelas lebih sesat daripada keyakinan musyrikin
Arab yang masih meyakini Allah sebagai Pencipta dan Pengatur alam semesta.
h.
Syirik Hakimiyah
Termasuk syirik hakimiyah
adalah membuat undang-undang yang betentangan dengan syariat Islam, serta
membolehkan diberlakukannya undang undang tersebut atau beranggapan bahwa hukum
Islam tidak sesuai lagi dengan zaman. Yang tergolong musyrik dalam hal ini
adalah para hakim yang membuat dan memberlakukan undang-undang, serta
orang-orang yang mematuhinya, jika meyakini kebenaran UU tersebut dan rela
dengannya.
i.
Syirik tawakkal
Tawakkal ada
tiga jenis:
1)
Tawakkal dalam perkara yang hanya mampu dilaksanakan
oleh Allah saja. Tawakkal jenis ini harus diserahkan kepada Allah semata, jika
seseorang menyerahkan atau memasrahkannya kepada selain Allah, maka ia termasuk
Musyrik.
2)
Tawakkal dalam perkara yang mampu dilaksanakan para
makhluk. Tawakkal jenis ini seharusnya juga diserahkan kepada Allah, sebab
menyerahkannya kepada makhluk termasuk syrik ashghar.
3)
Tawakkal dalam arti kata mewakilkan urusan kepada
orang lain dalam perkara yang mampu dilaksanakannya. Seperti dalam urusan jual
beli dan lainnya. Tawakkal jenis ini diperbolehkan, hanya saja hendaklah
seseorang tetap bersandar kepada Allah Subhanahu wa Taala, meskipun urusan itu
diwakilkan kepada makhluk.
j.
Syirik niat dan maksud
Yaitu beribadah
dengan maksud mencari pamrih manusia semata, mengenai hal ini Allah Subhanahu
wa Taala berfirman (yang terjemahannya):
"Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan
perhiasannya, niscaya Kami berikan kepadanya balasan pekerjaan mereka di dunia
dengan sempurna, dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang
yang tidak akan memperoleh di akhirat kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat
itu apa yang telah mereka usahakan di dunia, dan sia-sialah apa yang telah
mereka kerjakan". (QS. Hud: 15-16).
Syirik jenis ini
banyak menimpa kaum munafiqin yang telah biasa beramal karena riya.
k.
Syirik dalam Hal Percaya Adanya Pengaruh Bintang dan
Planet terhadap Berbagai Kejadian dan Kehidupan Manusia.
Dari Zaid bin
Khalid Al Juhani, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda (yang terjemahannya):
Allah berfirman: "Pagi ini di antara hambaku ada yang beriman kepada-Ku
dan ada pula yang kafir. Adapun orang yang berkata, kami diberi hujan dengan
karunia Allah dan rahmat-Nya, maka dia beriman kepada-Ku dan kafir terhadap
bintang. Adapun orang yang berkata: Hujan itu turun karena bintang ini dan
bintang itu maka dia telah kufur kepada-Ku dan beriman kepada bintang".
(HR, Bukhari).
E. Hikmah menghindari perbuatan
syirik
1.
Menjadikan manusia memiliki pandangan yang luas
Maksudnya ialah
manusia akan mempunyai pandangan yang luas tentang hal – hal yang berkaitan
dengan kehidupan, misalnya pengetahuan sains, agama, sosial yang lebih.
2.
Mengangkat manusia ke derajat yang tinggi dan mulia
Allah senantiasa
mengangkat derajat manusia yang beriman dan bertaqwa kepadaNya.
3.
Mengalirkan rasa kesederhanaan dan kesahajaan
Hidup dengan
kesederhanaan dan kesahajaan tanpa ada campur tangan dari tindakan syirik yang
menjadikan hidup menjadi lebih bermakna.
4.
Membuat manusia menjadi suci dan benar
Manusia akan
menjadi bersih, suci, dan benar apabila selalu mengingat Allah Swt, menjalankan
segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
5.
Memunculkan kepercayaan yang teguh dalam segala hal
Adanya optimisme
yang tinggi dalam segala bidang apabila kita percaya kepada sang Kholiq serta
selalu mengingatnya dengan beribadah kepadanya.
6.
Tidak mudah putus asa dengan keadaan yang dihadapi
Selalu sabar dan
tabah dalam menghadapi cobaan yang diberikan Allah SWT, karena dalam setiap
cobaan yang ada pasti akan ada hikmah yang bisa diambil.
7.
Menumbuhkan keberanian dalam diri manusia
Dengan
menghindari syirik maka akan ada rasa keberanian dan optimis yang tinggi dalam
menjalani hidup agar tidak tersesat ke jalan yang salah.
8.
Mengembangkan sikap cinta damai dan keadilan
Tumbuhnya rasa
cinta dan damai dalam kehidupan apaibila kita selalu mengingat Allah SWT dengan
menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
9.
Menjadi taat dan patuh dengan hukum-hukum Allah
Selalu beribadah
kepadaNya dengan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala
larangannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Syirik
(menyekutukan Allah) dikatakan dosa besar yang paling besar dan kezhaliman yang
paling besar, karena ia menyamakan makhluk dan Khaliq (Pencipta). Orang yang
melakukan perbuatan syirik disebut musyrik. Syirik ada bermacam – macam
jenisnya, dan kita sebagai manusia yang beriman harus senantiasa menjauhi
segala perbuatan yang berhubungan dengan syirik agar terhindar dari siksa api
neraka.
B. Saran
Setelah
mengetahui bagian-bagian syirik maka kita harus menjauhi perbuatan-perbuatan
yang mengarah ke syirik. Baik itu syirik kecil maupun syirik besar. Jika kita
mempunyai keinginan atau unek-unek,
luapkan semua itu kepada Allah swt. karena Dialah Tuhan yang Maha kuasa dan
Maha sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
http://kumpulan-makalah-adinbuton.blogspot.com tanggal 24 Januari 2015 pukul 21.18
WIB
http://lathifashofi.wordpress.com/2011/05/10/makalah-syirik/
PENDAHULUAN tanggal 28 Februari 2013 pukul 13.20 WIB.
http://imanikhlas.blogspot.com/favicon.ico tanggal 28 Februari 2013 pukul 13.20
WIB.
http://www.forsanplus.com/2012/02/pengertian-dan-larangan-berbuat-syirik.html tanggal 28 Februari 2013 pukul 13.20
WIB.
http://id.wikipedia.org/apple-touch-icon.png tanggal 28 Februari 2013 pukul 13.20
WIB.
http://terapiruqyahsyariah.blogspot.com/favicon.ico tanggal 28 Februari 2013 pukul 13.20
WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar